MENUTUP AURAT DALAM ISLAM

Cara menutup aurat yang sesuai syariat :

  1. Menutupi seluruh bagian aurat.
  2. Artinya jangan sampai ketika sudah menggunakan hijab, tapi rambut masih kelihatan. Karena rambut wanita juga menjadi bagian yang harus ditutupi semua.
  3. Tidak menampakkan lekukan tubuh
  4. Ini yang sering kita temui di masyarakat, banyaj wanita yang suka mengenakan pakaian yang ketat. Meskipun mereka mengenakan hijab, tapi bila pakaiannya ketat maka tidak termasuk menutup aurat secara sempurna. Karena bagian lekukan tubuh masih kelihatan.
  5. Menutupi warna kulit
  6. Batas minimal kain yang digunakan untuk baju dan sebagainya setidaknya dapat menyamarkan warna kulit. Namun alangkah lebih baik jika dapat benar-benar menutupinya.
       Dalam memakai hijab ada aturannya. Hijab yang digunakan harus longgar, setidaknya sampai menutupi dada. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam al-Qur'an surat al-Nur:


وليضربن بخمرهن علي جيوبهن

"Dan hendaklah mereka memanjangkan jilbab mereka sampai ke dada mereka".

Aurat merupakan bagian anggota badan yang wajib ditutup (haram jika diperlihatkan) kepada orang yang tidak berhak melihatnya. Allah SWT telah mewajibkan laki-laki maupun perempuan untuk menutup auratnya sesuai dengan ketentuan Islam. Allah SWT berfirman (yang artinya) :
“Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu…” (QS. Al-A’raf: 26)
Memakai pakaian dengan niat untuk menutupi aurat merupakan suatu bentuk ketaatan manusia kepada Allah SWT. Bilamana menutup aurat merupakan suatu ketaatan, maka memakai pakaian yang mendedahkan aurat merupakan suatu keingkaran. Tuntutan menutup aurat tidak boleh di pandang ringan. Ancaman dan balasan Allah SWT terhadapa mereka yang tidak melaksanakan tuntutan menutup aurat adalah sangat keras.
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)

Comments

Popular posts from this blog

KUMPULAN PERTANYAAN YANG SELALU DITANYAKAN WAKTU SIDANG THESIS ATAU SKRIPSI

Apa itu Meikarta?

TIPS MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN YANG BAIK DAN BENAR